Wednesday, December 27, 2017


Bahasa Dan Bangsa Besar

Ada celoteh anak-anak muda zaman sekarang yang terkesan main-main, tapi cukup mengenaskan.

“ Coba kita masih pakai bahasa belanda ya, kan seru ke negara belanda nggak usah belajar bahasa belanda lagi ”.

Seolah menyayangkan kenapa para pendahulu membuang habis bahasa penjajah negara kita tersebut.

Satu hal yang perlu diingat, bahasa suatu bangsa akan dihargai jika bangsa tersebut menjadi bangsa yang besar dan orang berkepentingan terhadap bangsa tersebut.

Contohnya Jepang, ketika mereka menjadi raksasa ekonomi, berbondong-bondong orang belajar bahasa Jepang. Lalu kemudian China. Ketika negeri tirai bambu tersebut menjadi raksasa ekonomi, pelajaran bahasa cina pun masuk di sekolah-sekolah.

Ketika bangsa korea mulai merambah naik menjadi raksasa ekonomi dan menciptakan tren global, kursus bahasa korea pun menjamur dimana-mana.

 Jadi bukan saat nya menyesali bahasa belanda yang kita buang. Tapi kini saatnya membuat bangsa indonesia yang menjadi bangsa besar dan orang asing akan berbondong-bondong belajar bahasa indonesia.

Wednesday, December 13, 2017



Paradigma “Belum Tentu”

Kita Hidup di dunia yang penuh dengan pengandai-pengandaian yang begitu saja kita percayai. Misalkan orang yang banyak harta dianggap pintar, atau orang yang punya sopan santun baik dianggap orang-orang baik dan bermoral. Namun seringkali pengandaian itu belum tentu benar, barangkali sebelum kita mempercayai pengandaian itu ada baiknya kita menguji dulu pengandaian tersebut. di era globalisasi ini informasi yang semakin mudah kita dapatkan, kita perlu para pemikir pemikir kritis, setidaknya kita perlu paradigma belum tentu, sebelum kita salah sangka, atau malah tertipu.
Kekayaan

Berbicara mengenai kekayaan, kita selalu beranggapan bahwa orang kaya adalah orang pintar. Banyak orang kaya dapat dari warisan. Bisa juga menang lotre, menipu, atau mungkin korupsi kemudian dia menjadi kaya. Tidak ada hubungan yang pasti antara orang kaya dengan pintar.

Di indonesia sendiri, saya sering melihat bahwa orang kaya dianggap cerdas. Pendapat-pendapat mereka pasti di dengar, bukan karena pendapat itu benar, tetapi lebih kepada siapa yang berbicara pendapat itu. Bahkan kita sama-sama tahu dengan kondisi negeri ini, orang kaya lebih mudah mencalonkan DPR/DPRD bukan karena mereka layak menyandang profesi itu, melainkan karena mereka orang kaya.

Orang kaya juga belum tentu berhati baik. Di balik sumbangan yang diberikan, mungkin saja punya motif-motif tersembunyi yang tak terlalu luhur. Ia seringkali punya agenda politik dan bisnis di dalamnya. Tidak ada hubungan pasti antara kekayaan dan kebaikan hati.

Di indonesia seorang yang kaya, terutama ketika menyumbang, lagsung dianggap orang baik. Berbagai cap positif langsung di tempelkan ke mereka secara naif, apalagi jika yang muji itu kecipratan harta dari nya. Uang berlimpah menutupi sikap kritis. Orang lalu buta dan bisu ketika di lumuri oleh harta berlimpah dari pemilik harta. “ Maju Tak Gentar Membela Yang Bayar “ begitu kata orang. Kita perlu menerpakan paradigma “belum tentu” di dalam menghubungkan antara kekayaan dan kebaikan hati. Orang kaya belum tentu baik walau mereka telah menyumbang banyak harta yang berlimpah, kita jangan sampai tertipu atau tergiur dengan iming-iming harta yang berlimpah untuk membela kebenaran.
Litani “Belum tentu”

Masih banyak litani “Belum Tentu” dalam kehidupan kita. Orang miskin belum tentu bodoh. orang miskin belum tak merasa bahagia. Bisa saja dia miskin karena di tipu orang, atau karena hidup telah mempermainkan dirinya. Mungkin saja dia miskin karena dia cinta kesederhana hidup, dan tak mau di perbudak dengan materi.

Orang yang tak lazim dalam berprilaku belum tentu gila, mungkin saja dia terlalu kreatif dalam memandang hidup dari sudut yang unik, yang tak pernah dimiliki orang lain.begitu pula sebaliknya orang yang waras juga belum sehat, mungkin saja mereka menutupi ketidak warasan dengan berprilaku normal, bukankan para pemerkosa, pembunuh, korupsi adalah orang-orang yang berprilaku normal bukan??...

Institusi ternama juga belum tentu bermutu, atau sekolah terkenal juga belum tentu mempunyai sistem pendidikan yang berkualitas baik. Universitas besar juga belum tentu mampu mendidik para mahasiswa nya secara benar.
Orang berijazah juga belum tentu mampu bekerja dan mempunyai karakter yang baik, begutupun sebaliknya. Dari banyak nya ketidakmungkinan dan “Belum Tentu” kita harus menelaah lebih jauh lagi.

Berpikir Terbuka

Di era globalisasi ini tepatnya pada tahun 2017, kita perlu berpikir terbuka dan kritis. Apalagi apa yang terjadi di masyarakat akhir-akhir ini, berita yang belum tentu benar bertebaran di mana mana, di dunia nyata maupun di dunia maya. Kita perlu menggunakan Paradigma “Belum Tentu” didalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai kita tertipu, atau salah dan bertindak, karena kita masih berpegang kepada pengandaian naif yang belum tentu terbukti kebenarannya.

Dengan tulisan bukan berarti saya mengajak anda kepada pemikiran SUDZON kepada semua orang, tetapi lebih tepatnya saya ingin mengajak anda sebagai mahasiswa yang katanya “ KAUM TERDIDIK ” untuk bersikap lebih hati-hati, berpikir kritis, dan mungkin saja dengan banyak kemungkinan dalam pengandaian itu, justru membawa kalian kepada tindakan kreatif dan menghasilkan hal-hal bermutu untuk masyarakat kita. Karena sudah tugas kita sebagai Agent of Change.



Sunday, December 10, 2017


Formula VLOOKUP di dalam Ms. Excel


Berbicara mengenai vlookup sebetulnya apa sih vlookup dalam excel itu?
VLOOKUP kependekan dari vertical lookup, maksudnya adalah VLOOKUP ini ssalah satu formula yang ada Ms. Exel untuk mencocokan data dari dua daftar/tabel. daripada kita membuang tenaga seperti melompat spreadsheet dan mengetikan data yang cocok, kamu bisa menghemat hanya dengan menuliskan sebuah formula ini untuk mengotomatiskan proses.

contoh kasus yang saya bawa adalah data pembelian, gambar tabel nya seperti ini :



nah, tabel diatas adalah sebagai tabel utama kita, kemudian tabel pembanding yang dibawah, tabel pembanding adalah tabel data sebagai patokan  dalam hal penjualan di tabel utama, disini menggambarkan seandainya komstumer beli pentium1 sebanyak lebih dari 5 maka potongan harga  5% dsb. 

Untuk mencari hasil dari kolom potongan,  kita sebenarnya bisa mengetikan manual dengan melihat tabel pembanding, tetapi jika data nya banyak maka sangat sulit untuk dilakukan input secara manual,  dengan  menggunakan formula vlookup maka bisa meminimalisir Human Error, Kolom potongan akan kita  cocokan antara QTY di tabel atas dengan ketentuan potongan di tabel pembanding.

ketikan formula di cell G2 seperti ini 

 =VLOOKUP(B2;$A$12:$E$14;5)

Hasilnya Seperti ini :


untuk mencari hasil nya baris selanjutnya kita hanya perlu mengarahkan kursor  ke celll G2 tadi tepatnya di bawah sebelah kanan sampai kursor kita berbentuk +


Arahkan kursornya ke lingkaran tersebut hingga berubah +, Perlu diingat juga kenapa penulis formula vlookup tadi seperti ini { =VLOOKUP(B2;$A$12:$E$14;5) } kalian lihat ada tanda $ (dollar),, ini sebetulnya berfungsi untuk tidak menggeser data yang kita block di tabel pembanding, dan sudah tentu mempercepat kerjaan kita  untuk tidak menginputkan formula kembali. kita hanya perlu arahkan kursos kita dan tarik kebawah.

Hasilnya bisa kita lihat dibawah ini


Kalo penasaran fungsi $ (dollar) pada formula tadi coba buktikan sendiri ketikan dua formula yang menggunkan $ dan tanpa $, maka hasilnya akan berbeda dan anda bisa melihat sendiri, mana data yang benar.
semoga membantu..

selamat mencoba dan salam sukses !



Nama                           : Mahasiswa Muda
Nomor Induk              : 151111111117
Program Studi             : Manajemen Informatika
Mata Kuliah                : Pemrograman SQL Server
Dosen                          : Mantan Mahasiswa




1.      Input data pada tabel distributor

Query  :

Select*from distributor;
Insert into distributor(iddistributor,namadistributor,alamatdistributor,kotaasal,emaildistributor,telpondistributor) values ('L0012011','Jaya Perkasa','Jl. SA. Tirtayasa','Serang','jayaperkasa@gmail.com','087770202229'),
('L0022011','Ahmad Subagja','Jl.Veteran No.09','Jakarta','ahmadsubagja@gmail.com','085777222299'),
('P0012010','Citra Dinata','Jl.Diponegoro No.19','Jogjakarta','citradinata@gmail.com','085777211211'),
('P0022011','Ratu Rahayau','Jl.Soekarno No.05','Tangerang','raturahayu@yahoo.com','087872229990'),
('P0022012','Putri Rahmawati','Jl. jendral Soedirman No.15','Cilegon','putrirahwati@yahoo.com','085777222345')
Hasil input data :
 


2.       Merubah  nama distributor ke budiman untuk yang ber id L0022011 :
Query Update :
Update distributor set namadistributor='Budiman' where iddistributor='L0022011'
Hasil Update :


3.      Merubah alamat distributor untuk yang ber Id P0022011
Query :
Update distributor set alamatdistributor='Ciceri Serang' where iddistributor='P0022011'

Hasil Update:


4.      Input data pada tabel nota

Query membuat tabel nota:
use db_Store;
create table nota
(
nonota char(10)not null,
tanggalmasuk date,
hargajual int,
hargabeli int,
)
Go
Query input data nota :
insert into nota (nonota,tanggalmasuk,hargajual,hargabeli) values ('0012017','2017-01-12','1500000','1000000'),
('0022017','2017-01-22','500000','700000'),
('0032017','2017-02-01','7500000','7000000'),
('0042017','2017-02-09','8500000','8000000'),
('0052017','2017-02-21','900000','1200000')
Go

Hasil input data nota :

5.      Merubah harga jual menjadi 1500000 untuk yang ber nonota 0032017
Query :
Update nota set hargajual='1500000' where nonota='0032017'
Hasil :

6.      Input data pada tabel jenis
Query :
Insert into jenis (kodejenis,jenis) values ( 'K001','Padat'),
( 'K002','Keras'),
( 'L001','Lunak'),
( 'L002','Lunak'),
( 'L003','Lunak')

Hasil :


7.      Merubah Jenis ke cair untuk yang ber idjenis L002
Query :
Update jenis set jenis='Cair' where kodejenis='L002'
Hasil :

8.      Hapus iddistributor yang ber id = P0022012
Query :
Delete from distributor where iddistributor='P0022012'
Before :

After :

9.      Hapus Nonota yang ber nonota 0052017
Query :
Delete from nota where nonota='0052017'
Before :

After :

10.  Hapus Idjenis yang berid L003
Query :
Delete from jenis where kodejenis='L003'
Before :

After :



GLOBALISASI MEMBAWA DAMPAK PERUBAHAN PADA MANAJEMEN DAN MARKETING


<LOGO KAMPUS>

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Pada Program Studi Manajemen Informatika
<Nama Dosen>


Disusun Oleh:
Nama   : Mahasiswamuda
NIM    : 15111111117

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
POLITEKNIK PIKSI INPUT SERANG
SERANG-BANTEN
2017
                                                                                                                          

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur  kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat limpahan, nikmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Globalisasi dan Manajemen membawa dampak perubahan pada marketing”, Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sahabatnya, Keluarganya, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian, dalam penyusunan tugas ini tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak berkat bantuan, dorongan, dosen mata kuliah metodologi penelitian yaitu Bpk Inda Gumilang SE. MM, dan do’a orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.
Tiada gading yang tak retak, penulisan makalah ini jauh dari  kesempurnaan, Penulis menyadari masih banyak kekurangan. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman yang penulis miliki, Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini di waktu yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Serang, 21 Mei 2017,

Penulis

                                                                                 

DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR.. ii

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1.     Latar Belakang. 1
1.2.     Identifikasi Masalah. 2
1.3.     Rumusan Masalah. 3
1.4.     Maksud dan Tujuan Makalah. 3

BAB II LANDASAN TEORI. 4
2.1.     Globalisasi 4
2.2.     Manajemen. 5
2.2.     Marketing atau Pemasaran. 6

BAB III PEMBAHASAN.. 8
3.1.     Masalah. 8
           3.1.1.      Dampak Positif dan Negatif Globalisasi 8
           3.1.2.      Manajemen Strategi Marketing pada Era Globalisasi 9
           3.1.3.      Persaingan di era globalisasi 10
3.2.     Memecahkan Masalah. 11
           3.2.1.      Mengatasi Dampak Negatif Globalisasi 11
           3.2.2.      Cara  Manajemen strategi marketing di era globalisasi 12
           3.2.3.      Hal yang harus di perhatikan untuk bersaing dengan pesaing. 15

BAB IV PENUTUP.. 17
4.1.     Kesimpulan. 17
4.2.     Saran. 17

DAFTAR PUSTAKA.. 19

                                                                                 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya  suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikui oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa-bangsa diseluruh dunia (Ediso A Jamli, 2005). Globalisasi sering diartikan mendunia atau universal yaitu dengan cepat menyebar keseluruhan plosok dunia, baik berupa ide, gagasan, data, informasi dan sebagainya, Globalisasi selain menghadirkan ruang positif namun juga terdapat sisi negatifnya, seperti ruang positifnya yaitumudah memperoleh informasi dan Mudah melakukan komunikasi, dan ruang negatifnya seperti Informasi yang sulit tersaring sehingga sangat berbahaya bagi yang tidak
Era globalisasi memberikan pengaruh cukup besar bagi pemasaran dan menumbuhkan tantangan-tantangan baru dalam profesi pemasaran masa kini. Pemasar dituntut untuk memahami bagaimana kejadian-kejadian yang ada di berbagai penjuru dunia mempengaruhi pasar domestik dan peluang pencarian terobosan baru, dan tentu saja bagaimana perkembangan-perkembangan tersebut akan mempengaruhi pola pemasaran perusahaan.
Abad dua puluh satu ini di sebut abad informasi. Sistem informasi dunia yang ditulang punggungi oleh telekomunikasi dan komputer (internet) banyak mempengaruhi gaya hidup, sistem politik, kehidupan sosial-budaya, dan kecenderungan ekonomi. Masing-masing bidang banyak ditunjang dan banyak dipengaruhi oleh dunia informasi.
Pemasaran yang banyak berhubungan dengan konsumen, akan dipengaruhi juga oleh informasi. Bahkan dunia pemasaran tidak akan dapat hidup bila tanpa ada informasi, apapun bentuk informasi tersebut. Apalagi telah terjadi pergeseran paradigma pemasaran, dari pemasaran transaksional  menuju pemasaran hubungan. Pemasaran hubungan, kita tahu, tidak bisa melepaskan diri dari informasi.

1.2.           Identifikasi Masalah

a.       Sebagai pelaku bisnis sudah sepatutnya memahami tentang manajemen, marketing dan era globalisasi. Agar mampu bersaing diera globalisasi ini
b.      Ada dampak positif dan negatif pada era globalisasi
c.       Di era globalisasi ini banyak perubahan yang terjadi bukan hanya di teknologi saja, manajemen dan marketing pun ikut berubah
d.      Persaingan era globalisasi begitu ketat, bahkan pelaku bisnis mampu mengehentikan pelaku bisnis lainnya yang kurang mampu bersaing.

1.3.           Rumusan Masalah

a.       Apa itu Globalisasi, Manajemen dan Marketing?
b.      Apa dampak positif dan negatif globalisasi?
c.       Bagaimana cara manajemen marketing di era globalisasi?
d.      Apa yang harus di perhatikan untuk bersaing di era globalisasi?

1.4.           Maksud dan Tujuan Makalah

a.       Untuk Mengetahui Globalisasi, Manajemen dan Marketing
b.      Untuk mengetahui dampak globalisasi terhadap manajemen dan marketing
c.       Untuk mengetahui persaingan marketing pada era globalisasi
d.      Untuk mengetahui bagaimana caranya manajemen marketing pada era globalisasi
e.       Untuk mengetahui bagaimana manajemen yang baik demi kemajuan marketing
f.       Untuk memenuhi tugas mata kuliah pengembangan marketing

                                                                                 

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.  Globalisasi

Dalam mendefinisikan globalisasi memang cukup sulit. Hal ini dikarenakan globalisasi berhubungan dengan penyatuan atau integrasi atau melingkup ekonomi, kebijakan internasional dan lintas wilayah, pertukaran atau aliran ilmu pengetahuan, kestabilan dan keseimbangan kebudayaan, perkembangbiakan, hubungan dan penggunaan kekuasaan. Oleh karena definisi globalisasi yang berbeda untuk setiap situasi.
·         Menurut Bapak Martin Albrow, definisi globalisasi adalah semua proses yang berhubungan dengan penyatuan antara masyarakat (all the peoples) bersatu menjadi satu masyarakat dunia (single world society).
·         Definisi Globalisasi menurut Malcom Waters dalam bukunya Globalization dijelaskan bahwa definisi Globalisasi adalah sebuah proses sosial yang berdampak terhadap kurang pentingnya pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya, yang terwujud di dalam kesadaran setiap individu .
·         Immanuel Wallerstein berpendapat bahwa definisi globalisasi adalah representasi dari kemenangan kapitalis terhadap ekonomi dunia (globalization represents the triumph of a capitalist world economy) yang diikat bersama oleh divisi kerja secara global Tied together by a global division of labour.”
·        Definisi Globalisasi menurut Thomas Loren Friedman, seorang jurnalis di koran Newyork Times,  menjelaskan bahwa definisi globalisasi mempunyai dimensi ideologi (baca definisi ideologi) dan teknologi. Dimensi Ideologi (baca definisi ideologi) adalah pasar bebas dan kapitalisme, sedangkan dimensi teknologi ialah teknologi informasi yang sudah mempersatukan dunia.
Menurut para ahli dalam mengartikan globalisasi di atas dapat di simpulkan bahwa globalisasi adalah penyatuan masyarakat dunia menjadi satu sehingga kurang pentingnya pembatasan geografis dalam penyaluran informasi dan pemasaran menembus ke penjuru dunia dengan cepat.

2.2.  Manajemen

Menurut Mary Parker Follet dikutip oleh Handoko (2000:8), mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Berarti Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Secara universal manajemen adalah penggunaan sumberdaya organisasi utk mencapai sasaran dan kinerja yg tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non profit. Perlu di hayati bahwa manajemen dan organisasi bukan tujuan, tetapi hanya alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan, Karena tujuan yang ingin dicapai itu adalah pelayanan dan atau laba (profit).
Walaupun manajemen dan organisasi hanya merupakan “alat dan wadah” saja, tetapi harus diatur dengan sebaik-baiknya. Karena jika manajemen dan organisasi ini baik maka tujuan optimal dapat diwujudkan, pemborosan terhindari,dan semua potensi yang dimiliki akan lebih bermanfaat

2.2. Marketing atau Pemasaran

Menurut Philip Kotler (2002:9) : “Marketing is a social and managerial process and by which individuals and group obtain what they need and want through creating, offering, and freely exchanging product and service of value with other”. Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. 
Marketing yaitu perpaduan antara aktivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk dapat mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen sehingga perusahaan dapat mengembangkan produk, harga, pelayanan dan melakukan promosi supaya kebutuhan konsumen dapat terpenuhi serta perusahaan mendapatkan keuntungan.
Beberapa fungsi marketing pada perusahaan, diantaranya sebagai berikut ini:
a.       Fungsi pertukaran
Dengan marketing, konsumen dapat membeli produk yang berasal dari produsen baik itu dengan menukar uang dengan produk maupun melakukan pertukaran produk dengan produk untuk digunakan sendiri ataupun untuk dijual kembali.
b.      Fungsi distribusi fisik
Distribusi fisik pada produk dilakukan dengan cara mengangkut dan menyimpan produk. Produk yang berasal dari produsen akan memenuhi kebutuhan para konsumen dan disalurkan melalui darat, air atau udara. Lalu penyimpanan produk dilakukan dengan cara mengendapkan dan menjaga pasokan produk supaya tidak terjadi kekurangan pada saat diperlukan.
c.       Fungsi perantara
Untuk dapat menyampaikan produk dari produsen kepada konsumen dilakukan lewat perantara pemasaran atau marketing yang menghubungkan aktivitas pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas fungsi perantara antara lainnya seperti pembiayaan, pencarian informasi, pengelompokan produk, dsb.



                                                                                 

BAB III

PEMBAHASAN

3.1.   Masalah

    3.1.1.      Dampak Positif dan Negatif Globalisasi

Globalisasi mempunyai dampak baik untuk makhluk hidup ataupun lingkungannya, terdapat dua macam yaitu dampak globalisasi positif dan dampak globalisasi negatif.
Ada beberapa dampak positif di era globalisasi, contohnya :
1.             Berkembangnya pola hidup yang serba cepat yang mengingikan segalanya serba instan, dikarenakan dengan hal tersebut, kebutuhan hidup masyarakat akan semakin terpenuhi. Hal ini membuat para peneliti dan pengusaha mencari jalan untuk mempercepat proses sesuatu menggunakan penelitian yang ada.
2.             Perkembangan informasi dan teknologi yang lebih pesat dan maju: Hal ini dapat di lihat dari berbagai bidang bahkan semua lini teknologi yang ada sekarang ini baik dari teknologi komunikasi, teknologi budidaya pertanian dan perkebunan, teknologi makanan, teknologi kesehatan dan medis, teknologi transportasi dan banyak lagi dan terutama internet.

Dan ada beberapa dampak negatif era globalisasi, contohnya :
Hal ini tergantung bagaimana cara penggunaan manfaat globalisasi tersebut bagi kehidupannya.  mereka menggunakannya dengan cara negatif atau merugikan. Berikut contoh dampak negatif globalisasi:
1.             Terjadinya peningkatan kejahatan atau kriminal dan jenis kejahatannya atau pelanggarannya. Hal ini disebabkan adanya masuk budaya lain dan juga perkembangan teknologi yang membuatnya memiliki variasi variasi yang baru.
2.             Mudahnya masuknya paham paham yang menyesatkan yang menimbulkan konflik bahkan konflik berdarah dalam sebuah negara ataupun masyarakat.
3.             Terjadinya urbanisasi. Walaupun ini merupakan dampak industriliasasi, akan tetapi perkembangan industri disebabkan oleh adanya globalisasi yang mengakibatkan terjadinya percepatan kemajuan teknologi industri.
4.             Terjadinya pengurangan tenaga kerja sehingga meningkatnya pengangguran pada negara tertentu.
5.             Munculnya sifat individualis dikarenakan kemudahan berkomunikasi melalui alat komunikasi.

3.1.2.      Manajemen Strategi Marketing pada Era Globalisasi

Globalisasi adalah penyebaran inovasi ekonomi ke seluruh dunia serta penyesuaian-penyesuaian politis dan budaya yang menyertainya. Oleh karena itu penting sekali bagi perusahaan-perusahaan menyusun manajemen strategi menyongsong era globalisasi. Kita sering melihat bahwa pelaku bisnis beroperasi dalam perekonomian global, yakni segala sesuatu bergerak dalam hitungan detik, pasar diwarnai dengan persaingan yang luar biasa hebat, teknologi yang perkembangannya sulit ditebak, dan dunia bisnis harus menyesuaikan diri dengan konsumen yang lebih mampu pegang peranan. Era globalisasi didasarkan pada revolusi digital dan informasi. Informasi memiliki sejumlah sifat, dapat didiferensiasikan (dibuat tampak berbeda) tanpa batas, disesuaikan dengan kebutuhan, dan dibuat pribadi. Informasi dapat disampaikan kepada banyak orang yang berbeda pada jaringan internet dan dapat menjangkau mereka dengan kecepatan tinggi. Munculnya internet telah sangat meningkatkan kemampuan perusahaan menjalankan bisnis dengan lebih cepat, lebih akurat, mencakup kisaran waktu dan ruang yang lebih luas, dengan biaya yang lebih sedikit , dan dengan kemampuan menyesuaikan tawaran dengan kebutuhan pelanggan dan membutuhkan tawaran menjadi lebih pribadi.
Banyak sekali perusahaan yang telah menciptakan situs web untuk menginformasikan dan mempromosikan produk dan layanan mereka. E-commerce lebih spesifik daripada e-bisnis; artinya, selain memberikan informasi kepada pengunjung tentang perusahaan, sejarahnya, kebijakan, produk, dan peluang kerjannya, perusahaan dan situ situ menawarkan untuk melakukan transaksi atau mempermudah penjualan produk dan jasa online. Pada gilirannya E-commerce memberikan peluang munculnya e-marketing dan e-purchasing.

3.1.3.    Persaingan di era globalisasi

Dalam era globalisasi diabad 21 ini, persaingan dalam sebuah bisnis tidak hanya tersebar luas saja melainkan juga bertumbuh lebih hebat dari tahun kek tahun. Karena pasar telah menjadi begitu bersaing, dalam menjalankan bisnis bukan hanya memahami pelanggan saja karena hal itu sudah tidak cukup lagi. Perusahaan harus mulai memberi perhatian besar pada para pesaing mereka, karena hal ini bisa membantu perkembangan bisnis anda.

3.2.       Memecahkan Masalah

   3.2.1.  Mengatasi Dampak Negatif Globalisasi

Bagaimanapun dampak negatif dari globalisasi, Bisa di tangani, apabila negara dan masyarakatnya bertekad hanya menggunakan globalisasi untuk kemanusiaan dan kesejahteraan bagi lingkungan dan manusia lain, maka globalisasi akan lebih bermanfaat atau dampak positif globalisasi akan lebih kental.
1.      Meningkatkan Kualitas SDM
Cara untuk menghadapi dampak negatif globalisasi yaitu dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya melalui pendidikan. Melalui pendidikan yang optimal, bangsa Indonesia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.      Meningkatkan Kualitas Nilai Keimanan dan Moralitaas Masyarakat
Keberadaan nilai-nilai keimanan dan moralitas menjadi sangat penting. karena nilai-nilai keimanan dan moralitas itulah yang mampu mengatasi dampak negatif dari globalisasi, karenadampak negatif globalisasi membuat budaya antar bangsa saling mempengaruhi.
Sebagai kaum Muslim, kita hendaknya menanamkan nilai-nilai Islam di kehidupan sehari-hari. Kita hendaknya menjalankan syariat Islam, sehingga kita dapat memilah-milah pengaruh dari luar. Moralitas bangsa cenderung menurun kualitasnya. Ini tidak lepas dari tanggung jawab orang tua, guru, dan pemerintah. Salah satu solusinya adalah melaksanakan pembelajaran pendidikan kewarganegaraan.
3.      Mendorong dan Mendukung Negara Maju untuk Memberikan Dana Perbaikan Lingkungan
Negara maju sangat diuntungkan dengan adanya globalisasi, sebab negara maju banyak memiliki perusahaan transnasional. Perusahaan tersebut biasanya berdiri di berbagai negara terutama di negara berkembang, termasuk di Indonesia.Aktifitas perusahaan tersebut membuat lingkungan hidup menjadi rusak oleh pencemaran limbah atau asap pabriknya. Oleh sebab itu, sudah sepantasnyalah negara-negara maju menyisihkan uang guna mendanai upaya-upaya perbaikan dan pelestarian lingkungan hidup.

3.2.2.      Cara  Manajemen strategi marketing di era globalisasi

Menghadapi dunia yang tak teramalkan (unpredictable world) sangat kompleks dan penuh ketidakpastian, Strategi yang dirumuskan dapat saja tidak terpakai akibat perubahan yang tak terduga. Strategi harus responsif secara cepat terhadap perubahan yang mendadak. Beberapa manajemen strategik yang dapat digunakan perusahaan-perusahaan dalam menghadapi era globalisasi diantaranya adalah :
1.      Aliansi strategik global dengan lini yang luas.
Yaitu perjanjian kerjasama antara perusahaan yang bukan pesaing atau pesaing satu sama lain. Tujuannya antara lain adalah untuk: alat memasuki pasar asing, membagi beban fixed costs dan resiko pembuatan produk baru, saling melengkapi skill dan assets (distinctive competencies), mengatasi hambatan hukum dan perdagangan, memperluas lingkup operasi yang ada, mengurangi resiko dan biaya memasuki pasar baru. kemitraan bukan hanya merupakan suatu pilihan perencanaan melainkan juga kebutuhan strategis.
2.      Strategi Korporasi.
Mengenali era bisnis di mana perusahaan harus memusatkan perhatian untuk beroperasi dan bersaing untuk maksimisasi profit dalam jangka panjang, antara lain dapat memusatkan perhatian hanya pada satu area bisnis, keuntungan utama bila konsentrasi pada satu area bisnis ialah dapat memanfaatkan seluruh sumber daya untuk sukses bersaing di bisnis yang di pilih. Strategi ini terutama sesuai untuk industri yang tumbuh cepat yang membutuhkan sumber daya besar dan prospek laba besar.
3.      Analisis lingkungan eksternal.
Selain mengetahui peluang yang menarik di lingkungannya, unit bisnis pelu juga memiliki keahlian tertentu yang menarik dilingkungannya, unit bisnis perlu juga memiliki keahlian tertentu supaya berhasil memanfaatkan peluang tersebut. Tiap-tiap unit bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahannya secara priodik.
4.      Analisis lingkungan internal.
Lingkungan internal (Lingkungan dalam perusahaan). Analisa lingkungan internal dalam organisasi bertujuan untuk menilai atau mengidentifikasikan kekuatan dan kelemahan dari masing-masing devisi seperti : Produksi, riset dan pengembangan (R & D), pemasaran, distribusi, perencanaan, keuangan, administrasi, sunber daya manusia (SDM).
5.       Strategi Akuisi
Bila perusahaan tidak memiliki kompetensi untuk bersaing; membeli perusahaan yang sudah berada di dalam industri dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan. Akuisi dipandang kurang beresiko di banding internal new ventures, karena ada data kinerja perusahaan yang diakuisi. Akuisi sesuai untuk industri dimana barriers to entry sangat tinggi. Pada dasarnya semua strategi dalam dunia bisnis bertujuan untuk memenangkan bisnis dari persaingan, merebut pasar dan meningkatkan pertumbuhan.


6.      Strategi Fokus
Memfokuskan pada segmen pasar tertentu; perusahaan melakukan sepesialisasi. Misalnya pasar “orang kaya”, petualang, vegetarian, mobil balap, mobil angkutan dan lain sebagainya.

3.2.3.       Hal yang harus di perhatikan untuk bersaing dengan pesaing

Michael Porter mengidentifikasikan lima kekuatan yang menentukan daya tarik laba jangka panjang intrinsik pasar atau segmen pasar tertentu. Lima kekuatan persaingan tersebut adalah: para pesaing industri, calon pendatang, subtitusi, pembeli, pemasok. Lima ancaman yang ditimbulkan kekuatan tersebut adalah:
1.      Ancaman persaingan segmen yang kuat.
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika ia telah memilih pesaing yang banyak, kuat atau agresif, bahkan lebih tidak menarik jika segmen tersebut stabil atau menurun sehingga akan menjadi sangat mahal bagi perusahaan untuk bersaing.
2.      Ancaman pendatang baru.
Daya tarik segmen berbeda-beda menurut tingginya hambatan untuk masuk dan keluarnya. Segmen yang paling menarik adalah segmen yang memiliki hambatan untuk keluar yang rendah
3.       Acaman produk subtitusi.
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika terdapat subtitusi produk yang aktual atau potensial. Subtitusi membatasi harga dan laba.
4.      Ancaman kekuatan posisi tawar pembeli.
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika pembeli memiliki kekuatan posisi tawar (bargaining power) yang kuat atau semakin meningkat. Kekuatan posisi tawar pembeli berkembang jika mereka menjadi lebih terkonsentrasi atau terorganisasi. Pertahanan yang lebih baik adalah mengembangkan tawaran unggul yang tidak dapat ditolak oleh para pembeli yang kuat.
5.      Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pemasok.
Segmen tertentu menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikan harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok. Para pemasok cenderung lebih kuat jika mereka terkonsentrasi atau terorganisasi, terdapat sedikit subtitusi, produk yang di pasok merupakan input yang penting, biaya perpindahan pemasok yang tinggi. Pertahanan terbaik adalah membangun hubugan win-win dengan para pemasok atau memakai berbagai sumber pasokan. Agar dapat memenangkan persaingan pasar diabad 21 ini perusahaan perlu mengumpulkan informasi tentang kekuatan dan kelemahan masing-masing pesaing.

 



                                                                                 

BAB IV

PENUTUP

4.1.  Kesimpulan

Era Globalisasi telah Menyatuan masyarakat dunia menjadi satu sehingga kurang pentingnya pembatasan geografis atau wilayah, dalam penyaluran informasi dan pemasaran menembus ke penjuru dunia dengan cepat, Akibatnya manajemen dan marketing pun ikut berubah mengikuti perkembangan zaman.
Untuk itu mempersiapkan strategi pemasaran yang efektif pada era globalisasi di abad 21 ini perusahaan harus mempelajari persaingan serta pelanggan actual dan potensial. Perusahaan perlu mengidentifikasi strategi yang terbaik, tujuan, kekuatan, kelemahan, dan pola reaksi pesaing, kita  juga perlu mengetahui cara merancang system informasi yang efektif. dan yang terakhir memperhatikan ancaman pesaing dengan melihat beberapa ancaman persaingan segmen yang kuat, ancaman pendatang baru, amcaman produk substitusi, ancaman kekuatan posisi tawar pembeli, dan ancaman peningkatan kekuatan tawar pemasok karena hal ini sangat penting untuk keberlangsungan bisnis yang anda jalani

4.2.  Saran

Butuh manajemen yang baik dan  harus merancang system intelijen persaingan yang efektif guna mendapatkan formula marketing yang baik di dalam mengarungi era globalisasi ini. Karena persaingan atau penantang pasar sangat kuat dan luas sehingga menyerang pemimpin pasar dan pesaing pasar lain secara agresif untuk memperbesar pangsa pasar mereka.



DAFTAR PUSTAKA


Malayu, S.P Hasibuan, Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2016.
Sumarwan, Ujang. Dkk, Pemasaran Strategik, Jakarta: Inti Prima Promosindo, 2009.


BTemplates.com

Total Page views

Search This Blog

Translate

Followers

Popular Posts

Blog Archive