Sunday, December 10, 2017


Musibah; Antara Cobaan,Peringatan dan Adzab Tuhan

1.      Memahami Arti Sebuah Cobaan
Saat anda sedang dirundung malang, saat anda sedih lantaran sakit hati,dan saat anda berduka karena tertimpa masalah, maka ada baiknya anda intropeksi diri sebelum menyimpulkan bahwa semua yang terjadi ini adalah takdir sang illahi. Yang harus kita lakukan dengan bersabar !bukan hanya itu kita juga harus intropeksi diri. Intropeksi diri adalah sebuah upaya untuk mengetahui kesalahan diri. Dengan intropeksi saat berada dalam kesedihan setidak-tidaknya seseorang akan tahu apakah kepedihan hidup yang telah menimpa itu benar benar dari Allah atau berasal dari kedzaliman orang lain atau malah sumber dari diri sendiri.

Sesungguhnya ada tiga kemungkinan yang bisa kita tebak menyikapi musibah hidup yang tengah terjadi, yaitu mungkin musibah tersebut sebagai cobaan, mungkin sebagai peringatan, dan mungkin sebagai adzab tuhan.

Cobaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia “ Suatu yang biasa digunakan untuk menguji”. Dari pengertian ini, jenis cobaan masih bersifat umum dan bisa berupa fenomena apa saja, bukan hanya sesuatu yang menyakitkan, bahkan berupa suatu yang menyenangkan, dari sini saja, saat anda bersedih hati semestinya jangan menyangka bahwa seseorang yang mungkin anda lihat hidupnya bahagia itu tidak dalam kondisi “di uji” oleh Allah

Dalam al-qur’an Allah sendiri telah berfirman :
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan:“Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?.”
(QS. Al Ankabut:2)

Pengertian yang bisa ditemukan dari ayat diatas adalah bahwa ketika seseorang sudah mengaku bahwa ia telah beriman,   maka pada saat itulah Allah pasti akan mengujinya. Disinilah keimanan itu butuh pembuktian.Dari sini pula kita bisa menemukan pemahaman bahwa cobaan hanya diberikan Allah kepada hambanya yang baik baik saja tau beriman. Cobaan tidak berikan kepada orang-orang yang punya banyak kejelekan, sebab cobaan diberikan untuk ujian bukan penyiksaan.

2.      Percayalah, Anda Tidak Sendiri Dalam Sedih

Dalam sedih, cobalah menanamkan kesadaran bahwa anda tak sendiri merasakan kepedihan ini. Masih banyak orang yang mengalami nasib sama. Sadarlah disana juga lebih banyak air mata yang tertumpa.

Lihatlah kerumah sakit banyak orang yang berbaring sakit yang tidak bisa  menikmati hiduup dengan semestinya. Atau cobalah lihat, betapa banyak orang yang saat ini sedang dikukung kebebasannya didalam penjara. Mereka tidak bisa menikmati indahnya kebebasan. Atau bayangkan saja, kehidupan orang-orang yang miskin hidupnya di kolong-kolong jembatan atau du tempat-tempat yang kumuh, saat hujan mereka tidak bisa tidur nyenyak.


Jika dibandingkan dengan mereka, siapakah yang lebih menderita? Apakah anda punya nasib seperti mereka, atau anda punya kesulitan dalam hal ekonomi?. Jika memang demikian cobalah menyadarkan diri bahwa orang-orang yang hidup dalam rumah mewah belum tentu ia tak punya masalah yang sama dengan anda.

Lanjutan Ke Halaman 2

0 comments:

Post a Comment

BTemplates.com

Total Page views

Search This Blog

Translate

Followers

Popular Posts

Blog Archive