Menelusuri Sumber-Sumber
Musibah Dalam Hidup
(3)
4. Nafsu
pun Bisa Jadi Sumber Masalah
Ketahuilah bahwa mengumbar nafsu itu merupakan salah satu pengkal kesengsaraan. Secara ekplisit Nabi Muhammad SAW pernah menjelaskan bahwa memerangi hawa nafsu adlaah kunci kebahagiaan sedangkan menuruti hawa nafsu adalah kunci kesengsaraaan. Dalam hal ini Nabi bersabda :
“Barang siapa yang menentang hawa nafsunya, maka surge adalah tempatnya, dan barang siapa mengikuti hawa nafsunya, maka neraka ganjarannya”.
Surga dan neraka makna aslinya tempat balasan bagi manusia yang sudah disediakan oleh Allah di akhirat. Namun kata surga dan neraka juga bisa diartikan secara kinayah atau kiasan sebagai kebahagian dan kesengsaraan di dunnia.
5. Jauh Dari Allah Jauh Dari Kebahagiaan
Ketahuilah bahwa ibadah, dalam bentuk apapun akan
menyebakan kebahagiaan, sementara kemaksiatan (Dosa) sekecil apapun akan
menumbuhkan sengsara bagi pelakunya. Atas dasar ini lah mengapa Nabi Muhammad
memberikan konsep tentang dosa sebagai “Sesuatu yang akan menjadi ganjalan
didalam hati dan akan menjadi sesuatu yang memalukan bagi sang pelaku jika
sampai dosa itu di ketahui oleh orang lain”. Inilah konsep dosa, sementara
konsep ibadah, secara eksplisit telah dinyatakan Al-Qu’ran lewat penjelasan
tentang dzikir; “ Ingatlah bahwa dzikir akan menentramkan jiwa”. Pendek kata,
lewat dua konsep itu bisa disimpulkan bahwa perbuatan manusia sebagaimana pun
juga akan berpengaruh pada sisi psikologi, bahwa ibadah akan menentramkan jiwa,
sementara maksiat atau dosa akan menyesengsarakan hati. Kenyataan ini pada
kesimpulan akhir bisa dikatan bahwa dekat dengan Allah akan menyebabkan
kebahagiaan sementara jauh dari Allah akan menjadi penyebab kesengsaraan. Jadi
kebaikan dan kesengsaraan hidup sebenarnya terletak pada posisi kita dengan
Allah, dekat dengan-Nya atau Jauh dengan-Nya.
0 comments:
Post a Comment